Jadilah engkau..
Orang yang...
Kehadirannya diharapkan,
Suaranya didengar,
Kebaikannya ditiru, dan
Gagasannya dilanjutkan...
Kanzii Adzi,
Think Fresh, Do The Best
Laman
Rabu, 26 Januari 2011
JAKARTA FRUSTASI
Jakarta, Kompas – Warga Jakarta dan sekitarnya hidup di bawah ancaman kejahatan. Di wilayah ini, setiap 9 menit 56 detik, seorang warga menjadi korban kejahatan. Kalau sebelumnya penumpang kendaraan umum hanya menjumpai pencopet, kini mereka menghadapi aksi kejahatan yang lebih keras, berupa pembekapan, penculikan, dan pembacokan. Lebih lanjutnya, berikut ini data tentang angka kemiskinan dan kriminalitas di Ibukota Jakarta:
A. KEMISKINAN:
1. Kepadatan penduduk 13.005 jiwa per km2. Terpadat di Jakarta Pusat, terutama di Kecamatan Johar Baru (46.500jiwa/km2).
2. Penduduk miskin (2010) 312.180 jiwa. Hanya turun 3,4 persen dari tahun 2009.
3. Penganggur (2010) 582.840 orang. Naik 4,2 persen dari tahun 2009. Terbanyak di Jakarta Timur (182.820 orang)
B. KRIMINALITAS:
1. “Crime Rate” (Risiko penduduk terkena tindak pidana) 248 orang per 100.000 penduduk.
2. Tingkat penyelesaian kasus 55,3 persen.
3. Personel Polda Metro Jaya 31.153 orang. Artinya, 1 polisi melayani 711 orang.
4. Kasus kejahatan menojnjol:
a. Pembunuhan 79 kasus (naik 5,06 persen)
b. Curanmor roda dua 8.649 kasus (naik 4,86 persen)
c. Perjudian 974 kasus (naik 4,11 persen)
5. Kasus tindak kejahatan (2010) 55.006 kasus. Artinya, terjadi 150 kasus kejahatan perhari di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Setiap 9 menit 56 detik terjadi tindak kejahatan.
Sumber:
Harian Kompas Edisi Senin 17 Januari 2011 halaman 1
Minggu, 23 Januari 2011
MANAJEMEN KENTUT
“Cara Anda menguasai situasi akan menunjukkan jati diri Anda yang sesungguhnya”
Saat jadi pejabat, hati-hatilah. Karena kentut pun perlu dikelola dengan baik. Mengapa? Bila tidak, kita akan jatuh terpuruk hanya gara-gara kentut.
Dan, jangan terburu-buru berburuk sangka saat Anda membaca judul tulisan ini, “manajemen kentut”. Saya tak bermaksud menertawakan kentut, karena itu dilarang oleh Rasulullah. Justru kalau kita mampu me-manage kentut dengan baik itu menunjukkan kecerdasan emosi yang tinggi. Lebih-lebih saat Anda menjadi pejabat publik atau singa podium alias penguasa mimbar. Cara Anda menguasai situasi akan menunjukkan jati diri Anda yang sesungguhnya.
Mari kita belajar dari Khalifah Umar bin Khatthab. Pernah dalam suatu majelis, di tengah khusuknya audiens mendengarkan ceramah dan kajian yang dipimpin oleh Umar bin Khatthab, tiba-tiba terdengarlah suara kentut yang keras. Kentut yang mengagetkan dan menggemparkan. Kentut yang bisa merusak wibawa dan mencemarkan nama baik pelaku atau penguasa saat itu.
Bagaimanakan fikih Umar dalam menghadapi situasi ini? Marahkah? No way. Umar lalu menyuruh seluruh jamaah yang hadir disitu untuk berdiri. Untuk apa?
Beliau perintahkan semua yang hadir disitu untuk berwudhu. Semua, tanpa pandang bulu, harus berwudhu. Untuk apa? Untuk menutup rasa malu pelaku. Menyelamtkan satu orang sama pentingnya menyelamatkan semua orang.
Lain tempat beda cara, meski esensinya sama;
manajemen kentut. Ini manajemen kentut ala seorang ulama yang sungguh luar biasa. Anda bisa? Simak dulu kisahnya.
Kisah tentang salafush-shalih yang satu ini bikin merinding bulu roma. Apa yang dilakukannya di luar kebiasaan, jauh sekali dengan cara kita selama ini. Namun benar-benar terjadi.
Suatu ketika, ulama ini berjumpa dengan seorang wanita. Berpapasan dalam sebuah keperluan di sekitar pasar. Lalu wanita itu buang anginm, kentut dengan sangat kerasnya. Dhuuuttt. Wanita itu malu bukan kepalang karena ada orang lain di dekatnya. Untuk menghapus rasa malu wanita itu, orang saleh ini bertindak seperti orang tuli, sehingga wanita tadi tak jadi malu dan kecewa. Luar biasa. Dan… yang lebih luar biasa lagi ternyata salafush-shalih ini terus “menulikan” telinganya hingga akhir hayatnya, semata demi menjaga diri dan menjauhkan rasa malu umatnya.
(Book of “Happy Ending Full Barokah” page 262-264)
Senin, 17 Januari 2011
"Andai Aku Jadi Gayus"
11 maret diriku masuk penjara
awal ku menjalani proses masa tahanan
hidup di penjara sangat berat ku rasakan
badanku kurus karena beban pikiran
kita orang yang lemah tak punya daya apa-apa
tak bisa berbuat banyak seperti para koruptor
reff:
andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
lucunya di negeri ini hukuman bisa dibeli
kita orang yang lemah pasrah akan keadaan
7 oktober ku bebas dari penjara
menghirup udara segar, lepaskan penderitaan
wahai saudara dan para sahabatku
lakukan yang terbaik, jangan engkau salah arah
repeat reff
biarlah semua menjadi kenangan
kenangan yang pahit dalam hidup ini
repeat reff [2x]
Koleksi Bone Paputungan yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Bone Paputungan – Andai Aku Jadi Gayus
Gambar Artis Indonesia
Senin, 10 Januari 2011
UJIAN NASIONAL; SELALU MENDADAK, TAK PASTI, DAN BIKIN GAMANG
“Maaf, tidak ada UN ulang”, “Sekolah belum terima aturan baru UN”, “Tahun baru ujian lama” atau bahkan “Ujian Nasional, selalu mendadak, tak pasti, dan bikin gamang”. Itulah beberapa topik yang dapat temukan ketika membuka website dan mencari berita tentang Ujian Nasional (UN) yang tinggal menyisakan beberapa bulan lagi. Topik-topik itu memang menjadikan UN sebagai salah satu topik yang hangat muncul dalam dunia pendidikan nasional di Indonesia. Topik yang seakan-akan menjadikan UN sebagai salah satu masalah yang cukup besar, dan dari tahun ke tahun belum juga mampu untuk diselesaikan oleh semua pihak yang terkait.
Berbagai polemik yang berkepanjangan mengenai Ujian Nasional di Indonesia tampak baik bagi demokrasi di negeri ini. Tapi satu hal yang jangan terlupa bahwa siswa peserta UN jangan sampai dibuat ragu atau takut tentang kepastian Ujian Nasional sebagai sarana untuk mengukur kemampuan mereka di bangku sekolahnya. Walaupun UN mengundang pro dan kontra tapi hendaknya tetap di jalur yang semestinya, karena bagaimana pun para siswa terutama siswa SMA / MA adalah para calon Agent of Change yang akan berperan untuk membawa perubahan-perubahan konstruktif bagi negeri ini (www.edukasi.kompas.com.)
Memang, kontroversi Ujian Nasional dari tahun ke tahu selalu muncul, dan menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan serta ditemukan solusi permasalahannya. Selalu muncul permasalahan-permasalahan yang bagi semua pihak terutama pelaksanan dan peserta ujian nasional menjadi beban dan masalah yang cukup serius untuk diselesaikan.
Ujian Nasional, selalu mendadak, tak pasti, dan membuat gamang adalah salah satu topik yang menurut penyusun merupakan masalah pendidikan yang sedang hangat di masyarakat. Tiga tahun terakhir ini perubahan pelaksanaan UN diinformasikan pada pertengahan tahun ajaran. Akibatnya, program kerja dan agenda pendidikan yang telah dirancang sekolah pada awal tahun ajaran kacau dan harus diubah untuk menyesuaikan. Inilah yang bisa kita baca bersama di www.edukasi.kompas.com. Ini jelas merupakan salah satu masalah dalam dunia pendidikan kita di Indonesia, yang memang harus diselesaikan secepatnya, agar kualitas pendidikan menjadi semakin membaik.
Selasa, 04 Januari 2011
ANGKUTAN KOTA DI AMBON
Rezeki seseorang, memang sudah di atur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap manusia sudah digariskan rezekinya masing-masing. Ketika sudah menjadi rezekinya, maka tidak ada siapapun dan apapun yang mampu menghalanginya. Mungkin inilah, yang menjadi dasar para pencari nafkah lewat jasa angkot di kota Ambon Manise, kota pattimura, ibukota provinsi Maluku. Mungkin inilah yang dijadikan mereka semua untuk mencari nafkah, demi memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya pula.
Cerita nyata ini saya dapatkan ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi kota di bagian timur kepulauan Indonesia. Cerita ketika mengikuti FSLDKN XV (Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional ke-15) di Universitas Pattimura, Ambon tanggal 1-5 Juli 2010. Cerita ketika saya dan dua orang teman saya menaiki angkutan kota di kota Ambon Manise. Mari, ikuti kisah nyata ini. Semoga menggugah pikiran dan pandangan anda semua.
Ada keunikan tersendiri angkutan kota di Ambon dibandingkan dengan angkutan kota di provinsi yang lainnya, terutama daerah asal saya dan tempat tinggal saya sekarang, Cilacap dan Jogjakarta. Jika angkutan kota di Jogjakarta ataupun di Cilacap itu mengangkut sebanyak mungkin penumpang, bahkan sampai ada yang duduk di atas angkot atau berdiri di pintu dan belakang mobil angkutan kota. Akan tetapi, angkutan kota di Ambon tidak. Angkutan kota di Ambon hanya menampung penumpang sampai batas kursi atau tempat duduk mobil. Jadi, ketika angkutan kota di Ambon sudah penuh kapasitas penumpangnya, meskipun ada penumpang tetap tidak menerima penumpang lagi. Ini jelas berbeda dengan angkutan kota di daerah atau provinsi yang lainnya.
Kemudian, jika angkutan kota di Jogjakarta saling berusaha mendahului untuk mencari penumpang sebanyak mungkin, berbeda dengan di Ambon. Meskipun jumlah angkutan kota di Ambon jumlahnya sangat banyak, disana tetap menggunakan asas dilarang mendahului. Setiap angkutan kota dilarang mendahului angkutan kota di depannya. Ini dikarenakan tujuan dari setiap angkot yang ada berbeda-beda, sehingga penumpang pasti akan memilih angkot yang sesuai dengan tujuan kemana mereka akan tuju. Begitu juga dengan penghasilan dan rezeki sopir angkutan kota, dimana rezeki setiap sopir angkutan kota disana sudah digariskan tersendiri. Berbeda dengan di daerah lain, yang berusaha saling mendahului agar mendapat penumpang yang lebih banyak.
Denikianlah, cerita keunikan dari angkutan kota yang ada di kota Pattimura, Ambon Manise provinsi Maluku. Semoga, cerita ini menggugah anda semua tentang rezeki memang sudah Tuhan Yang Maha Kuasa atur sebagaimana mestinya. Jika sudah menjadi rezeki seseorang, pasti akan didapatkan, dan tidak ada satupun atau apapun yang mampu untuk menghalangi dan menghilangkannya.
Kemudian, semoga juga, ini menjadi refleksi dan evaluasi bagi semua pihak, baik masyarakat, pengelola angkutan kota, dan pemerintah serta pihak lainnya untuk memperbaiki sistem tata kelola angkutan kota. Semoga, tata kelola angkutan kota di Ambon menjadi contoh bagi tata kelola angkutan kota di daerah lain di Indonesia. Semoga dengan kisah ini, tata kelola transportasi di Indonesia menjadi lebih baik, sehingga Indonesia menjadi lebih teratur di segala bidang, dengan memulainya dalam bidang transportasi.
Wallohu a’lam,
_PS_
So Would You Let Me Be
C G F Em C G F
We’ve get along together, I should have known
G
You’re the best that I could love
C G F Em
Until now it’s hard for me to face it
C G F G
Why don’t we meet each other sooner
Am G
I left them all behind you only for you
C
Would you believe it, I put my trust on you
Am G Am
But deep inside I realized that I can’t, no I can’t
F G Am G
They were all my brother my cry and happiness
C
So would you let me be my self
Am
Reach all my dreams and hopes
F
I know you’re known me better
G
I know you love me, you do
C
You’re eyes says more than anythings
Am
That’s realy means to me
F
Darlin would you now
G C
Would you set me free
AJI MUMPUNG DUNIA SEPAK BOLA
Mungkin bagi anda pecinta sepak bola ataupun masyarakat awam biasanya sudah bosan, muak, jeleh, dan sebagainya tentang berita kerusuhan dan kericuhan yang terjadi pada penjualan tiket pertandingan sepak bola AFF Suzuki Cup 2010. Hampir setiap hari kita bisa melihat dan mendengar di televisi tentang kurang bagusnya manajemen dan pengelolaan penjualan tiket pertandingan oleh pihak panitia pengelola pertandingan. Akan tetapi, fakta berikut ini mungkin hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya. Fakta yang bagi saya menarik dan sedikit menjengkelkan. Fakta yang menunjukkan aji mumpungnya masyarakat untuk memetik keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu singkat.
Berita dan fakta ini saya dapatkan ketika menonton berita di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Tepatnya pada hari Jum’at tanggal 24 Desember 2010 pagi hari sekitar pukul 06.40wib, ketika saya masih berada di kost. Berita tersebut adalah melambungnya biaya foto copy KTP di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, yang mencapai sepuluh ribu rupiah untuk satu kali foto copy KTP. Ini artinya bahwa, biaya foto copy ini mencapai lima puluh kali lipat dari harga seharusnya (Rp 200,00 x 50 = Rp 10.000,00).
Beginilah berita selengkapnnya. Piala AFF Suzuki Cup 2010 telah memasuki puncaknya, yaitu babak final yang mempertemukan tuan Rumah Indonesia dan Malaysia dengan sistem home and away (kandang dan tandang). Seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya, di Indonesia selalu terjadi kerusuhan penjualan tiket pertandingan, dikarenakan membludagnya animo masyarakat yang ingin menyaksikan dan memberikan dukungan penuh kepada Laskar Garuda. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak panitia pengelola pertandingan memberikan dua syarat kepada masyarakat yang akan membeli tiket pertandingan. Syarat tersebut adalah setiap satu orang diwajibkan maksimal hanya bisa membeli lima tiket saja. Kemudian, bagi yang masyarakat yang mau membeli tiket diharapkan membawa foto copy KTP masing-masing.
Berawal dari sinilah fenomena aji mumpung ini mulai muncul. Dengan syarat yang kedua dalam membeli tiket pertandingan ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa foto copy di sekitar stadion. Dikarenakan banyak yang belum membawa foto copy KTP, maka peluang ini muncul begitu saja. Ada yang sengaja memanfaatkan kesempatan di balik kesempitan, dengan menaikkan biaya foto copy dengan begitu saja, tanpa memperhatikan kondisi keuangan masyarakat. Dengan mudahnya, penjual jasa ini menaikkan biaya hampir lima puluh kali lipat dari harga seharusnya, dengan harapan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu yang sangat singkat.
Begitulah, memang salah satu sifat manusia di dunia ini, yang tidak memperhatikan asas ekonomi. Menginginkan mendapat laba sebesar-besarnya dengan pengorbanan sedikit dan dalam waktu yang sangat singkat. Semoga, semua yang membaca ini kemudian tidak mencontoh fenomena ini dan menjadi koreksi kita semua, bahwa itu bukanlah hal yang diperbolehkan negara dan agama. Semoga ini menggugah kita semua, agar senantiasa berusaha mencari harta yang hala dan jalan yang juga diperbolehkan oleh negara dan agama.
Wallohu a’lam,
_PS_
STNK-ku KEMANA?
Kisah ini saya dapatkan ketika pulang dari Temanggung sehabis menjenguk teman kampus yang sedang sakit demam berdarah. Siang itu hari Kamis tanggal 9 Desember 2010 sekitar pukul 14.15 wib, kami berdelapan hendak pulang menuju Kulon Progo. Ketika sedang melintas di sebuah jalan, ternyata waktu itu sedang ada operasi tata tertib lalu lintas dari pihak kepolisian setempat. Semua pengendara, baik itu menggunakan mobil ataupun sepeda motor diwajibkan untuk berhenti sejenak, kemudian menunjukkan surat-surat persayaratan berkendara. Begitu juga dengan rombongan kami, yang harus berhenti pula untuk menunjukkan perlnegkapan berkendara kami masing-masing.
Kami satu persatu yang berada di depan/yang membawa motor, mulai membuka dompet masing-masing untuk menunjukkan SIM dan STNK kepada pihak polisi yang bertugas. Alhamdulillah, saya aman dari operasi karena saya membawa lengkap SIM dan STNK motor yang saya kendarai. Akan tetapi, naas bagi salah seorang teman kami. Ketika diminta menunjukkan SIM dan STNK, ternyata dia hanya membawa SIM saja, sedangkan STNK motor yang dia kendarai tidak dibawa. Tak ayal, mereka pun harus mempertanggungjawabkan hal itu kepada pihak polisi yang bertugas.
Namun, saat itu kami sangatlah beruntung. Salah satu orang rombongan kami adalah ayah dari salah satu teman kami. Dan ternyata, mungkin saya juga sempat terdegup kaget, karena ayah teman kami itu mengenal semua polisi yang saat itu bertugas. Akhirnya, teman kami yang tidak membawa STNK itu tetap bisa melanjutkan perjalanan pulang ke Kulon Progo bersama kami semua. Polisi yang bertugas membebaskan kami dari tilang, dan dianggap lengkap SIM dan STNK semua rombongan. Bayangkan, seandainya teman kami tetap ditilang. Mungkin uang denda akan keluar dari kantong teman kami itu. bahkan juga, bisa-bisa diwajibkan mengikuti sidang pengambilan SIM/STNK sebagai jaminan tilang tadi.
Demikian, semoga dengan ini kita semua dapat mengambil hikmah bahwa perlunya mempersiapkan segala perlengkapan dan kebutuhan ketika hendak melakukan suatu kegiatan. Bahwa, mempersiapkan SIM, STNK, dan surat-surat penting lainnya wajib apabila anda hendak bepergian berkendara mobil atau sepeda motor pribadi. Begitu juga, hendaknya melakukan persiapan matang, apabila anda semua ingin melakukan suatu aktivitas, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kisah kami tadi. Ayo, mulai berbenah dari hal-hal kecil. Hal kecil yang akan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kita semua.
Wallohu a’lam,
_PS_