Jadilah engkau..
Orang yang...
Kehadirannya diharapkan,
Suaranya didengar,
Kebaikannya ditiru, dan
Gagasannya dilanjutkan...

Kanzii Adzi,

Think Fresh, Do The Best

Selasa, 15 November 2011

Koleksi Buku Ku

Sahabat...

Ketika ada waktu luang, saya mencoba mencatat semua koleksi buku yang saya punya..Ternyata, saya klasifikasikan dalam 3 kategori buku, yakni Buku Accounting (Akuntansi), Buku Umum, dan Buku Islami dan Motivasi...

Sayang, jumlahnya masih terlalu sedikit..Tapi, saya terus berusaha untuk menambah terus koleksi saya ini..Do'akan juga ya...Biar cepat tambah bukunya...Amiin.....

Harapannya...Kawan-kawan semua juga mendata jumlah bukunya..Untuk mengantisipasi berkurang jumlahnya...Sekalian siapa tau, masih ada buku yang masih harus dikoleksi, punya orang lain, atau masih ada buku kita yang dipinjam orang lain.

Nah..berikut koleksi buku saya..

A. ACCOUNTING
     1.  Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia
     2.  Akuntansi Perbankan
     3.  Analisis Laporan Keuangan
     4.  DacEasy Accounting
     5.  Financial Statement Analysis
     6.  Intermediate Accounting
     7.  International Accounting
     8.  Kupas Tuntas Objek PPN
     9.  Management Control System
    10. Manajemen Keuangan
    11. Manajemen Produksi
    12. Manajemen Sumber Daya Manusia
    13. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi
    14. Myob for Accounting
    15. Memahami Akuntansi SMK Seri A
    16. Memahami Siklus Akuntansi SMK
    17. Ms. Excel Akuntansi untuk Pemula
    18. Sistem Akuntansi

B. UMUM
     1.  Administrasi dan Supervisi Pendidikan
     2.  An English Course
     3.  Bimbingan dan Konseling
     4.  Buku Panduan dan Materi Pembekalan ICT
     5.  Dasar-dasar Politik
     6.  Din Al-Islam, Buku PAI untuk PT
     7.  Kearifan Sang Profesor
     8.  Materi Pembekalan KKN-PPL 2010
     9.  Materi Pembekalan Pengajaran Mikro
    10. Module of Course of English Bilingual Instruction
    11. Module of General Englsih Training Program
    12. Module of TOEFL Preparations Training Program
    13. Panduan KKN-PPL
    14. Panduan Pengajaran Mikro
    15. Pendidikan Kewarganegaraan
    16. Pendidikan Pancasila
    17. Peraturan Akademik UNY
    18. Permendiknas 2006 tentang SI dan SKL
    19. Proses Belajar Mengajar
    20. Psikologi Pendidikan
    21. Retorika Modern
    22. Smart in Enterpreneur
    23. Smart in Leadership
    24. Teori-teori Politik
    25. Undang-Undang Guru dan Dosen
    26. 1001 English Conversation

C. ISLAMI DAN MOTIVASI
     1.  100% LDK Itu Keren!!!
     2.  Al Qur'an Kitab Cinta
     3.  Be a Real Muslim
     4.  Beriman Istiqomah, Berislam Kaffah
     5.  Buku Pedoman Peserta Tutorial PAI UNY
     6.  Cambuk Hati
     7.  Change Now!
     8.  Funtastic Learning
      9.  Happy Ending Full Barokah (HERO)
    10. Jalan Cinta Para Pejuang
    11. Jangan Tajut, Allah Bersama Kita
    12. Panduan Mentoring Islam ITS
    13. Kado untuk Sahabat
    14. Komitmen Muslim Sejati
    15. Membina Angkatan Mujahid
    16. Menggairahkan Perjalanan Halaqah
    17. Menuju Kampus Madani
    18. Motisakti
    19. New Quantum Tarbiyah
    20. Paradigma Baru Dakwah Kampus
    21. Prophetic Learning
    22. Rekayasa Manajemen LDK
    23. Risalah Pergerakan Pemuda Islam
    24. Risalah Tutor
    25. Saatnya untuk Menikah
    26. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim
    27.Temukan Penyebabnya Temukan Jawabannya 
    28. The Great Power of Mother
    29. The Way to Win
    30. Total Motivation
    31. Yes! Ujianku Sukses!
    32. Zero to Hero

Minggu, 13 November 2011

Angkot, Wahana Bermain Ku

Guy’sS…

Kisah ini saya dapat ketika berjaulah ke Kampus Institut Teknologi Bandung, tepatnya Ahad 14 November 2011. Sayang, karena keterbatasan usaha, baru hari ini saya publikasikan. Tetapi, insya Allah semoga tetap menjadi bahan inspirasi buat kita semua. Amiin……

RaPimNas I FSLDK Indonesia. Inilah tujuan saya dan kawan-kawan berjaulah ke kampus ITB ini. Rapat para pimpinan dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam naungan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia. Saya merupakan perwakilan Badan Pekerja Nasional (BPNas FSLDK) untuk wilayah Jogja. Kontingen dari Jogja ada 7 orang, 5 orang dari UNY dan 2 orang dari UGM…

………

Ahad, 14 November 2011… Adalah hari terakhir saya dan kawan-kawan berada di Kota Bandung Lautan api ini. Karena senin kami harus sudah kembali beraktiviatas di kampus, otomatis harus segera bergegas meninggalkan kota peyem ini. Karena keterbatasan dana, sengaja kami selalu menggunakan kereta ekonomi sebagai alat transportasi untuk bepergian ke kota lain. Kampus ITB cukup jauh dari stasiun kereta api sehingga kaami harus naik mobil untuk menuju ke sana. Ternyata, panitia dari pihat ITB tidak menyediakan mobil seperti kala pertama datang. Tak ada mobil untuk mengantar kami ke stasiun.

Putusan kami, dan panitia juga, menggunakan angkot. Kami bersyukur, sebagai pengganti mobil, biaya naik angkot menjadi tanggungan panitia. Tak hanya itu, kami yang dari jogja pun diantar hingga stasiun oleh perwakilan panitia, demi keamanan dan kenyamanan kita. Kami naik angkot menuju stasiun dengan dikawal satu sepeda motor.

………

Nah…
Di dalam angkot inilah saya temukan inspirasinya. Tak jauh, dari seorang supir angkot yang kita naiki. Seorang lelaki muda, yang rela menggunakan masa-masa bermainnya, layaknya anak-anak yang lain, hanya untuk membantu ekonomi diri sendiri dan keluarganya. Menggantikan tugas ayahnya yang tidak bisa setiap hari menarik angkot………

“Keluargaku semuanya sopir angkot mas”, kata lelaki itu dalam salah satu percakapannya dengan kami. Memang benar. Ia, ayah, dan empat kakaknya semuanya bekerja sebagai sopir angkot. Lelaki ini anak yang terakhir, dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan. Ia mengambil jurusan teknik mesin di SMK Merdeka Bandung……

Inspirasinya mana…???
Ya… Kembali ke judul kisah ini. Angkot, wahana bermainku. Jelas, inspirasinya adalah lelaki itu merelakan waktu luang dan waktu libur sekolahnya, demi menarik angkot. Tak seperti anak lainnya, waktu luang dan libur sekolah kebanyakan digunakan untuk bermain. Ia rela, sepulang sekolah ataupun kala libur sekolah datang, tidak menikmati masa kanak-kanaknya untuk bermain seperti kebanyakan anak lainnya. Ia malah memilih, bahkan mungkin terpaksa, harus meninggalkan kesengannya. Ia harus menarik angkot, menggantikan ayahnya, demi memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya.

Kawan……
Inilah inspirasi dari lelaki muda itu. Inspirasi, yang membelajarkan saya, bahkan mungkin anda semua. Dari sini kita belajar, bagaimana ia rela menggunakan dan menikmati masa bermainnya di dalam angkot untuk mencari rezeqi.

Kita belajar, bagaimana seorang anak yang rela meninggalkan masa bermainnya seharihari. Belajar bagaimana ia harus bekerja keras demi kehidupan diri dan keluarganya agar lebih baik……

Semoga,……
kita bisa terinspirasi dari lelaki ini…
Bisa belajar, bisa termotivasi, dan bangkit,…
dari apa yang kita lakukan selama ini.…………

Yang masih malas-malasan,
yang masig sering bermain tanpa kenal waktu,
yang masih menghambur-hamburkan uang dari orang tua,
dan yang masih manja, kekanak-kanakkan………

Saatnya……
Kita bangkit, ubah itu semua……

Buktikan…
kalau ia bisa, kenapa kita tidak…!!!

Rabu, 09 November 2011

Surat dari Allah


Surat dari Allah SwT,……

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada Ku, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat Ku atau bersyukur kepada-Ku atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin………

Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk untuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja,……

Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan berbicara kepada Ku, tetapi engkau berlari ke arah telepon, dan menghubungi teman untuk mendengarkan kabar terbaru……

Aku melihatmu ketika bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku…

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa teman berbicara dan menyebut nama Ku dengan  lembut sebelum menyantap rezeqi yang Aku berikan, tetapi engkau tidak melakukannya………

Masih ada waktu yang tersisa dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan…

Setelah tugasmu selesai engkau menyalakan TV dan menikmati makananmu tetapi kau kembali tidak berbicara kepada Ku,……

Saat kau tidur, Aku pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama Ku, kau sebut. Engkau menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu,………

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain…

Aku sangat menyayangimyu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata do’a, pikiran, atau syukur hatimu……

Keesokan harinya, …
engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih, bahwa hari ini kau akan memberi-Ku sedikit waktu, untuk menyapa-Ku…

Tapi yang Ku tunggu,……tak kunjung tiba……tak juga kau menyapa Ku.
Subuh……Dzuhur……Ashar……Maghrib……Isya’…… dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan Aku,…… tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak ada rasa harapan dan keinginan untuk bersujud kepada Ku……

Apa salah Ku padamu…… wahai umat Ku…???
Rezeqi yang kulimpahkan, kesehatan yang Ku berikan,
harta yang Ku relakan, makanan yang Ku hidangkan,
anak-anak yang Ku rahmatkan,……

Apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada Ku……!!!!!
Percayalah Aku selalu mengasihimu,
dan ………
Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa Ku,………
memohon perlindungan-Ku,………
bersujud menghadap Ku…………


Yang selalu menyayangimu setiap saat……… Allah SwT…

Selasa, 08 November 2011

Tangan di Atas Selalu Lebih Baik


Ada pepatah bahkan nasehat yang mengatakan, “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Mungkin inilah dasar atas kisah pendek inspiratif ini. Kisah nyata yang saya alami…Semoga bermanfaat… Selamat menikmati……

………



Kala itu …
Sabtu, 23 Oktober 2010, jam tangan saya menunjukkan pukul 14.39 wib. Di antara gerbong 2 dan 3 kereta Pasundan (Surabaya – Kiara Condong), saya menikmati suasana kereta ekonomi yang panas, ramai, dan pasti dalam kondisi berdiri tanpa tempat duduk. Bersama puluhan orang lain, penjual, pengamen, pengemis, dan orang dengan tugas lain masing-masing. Perjalanan dari stasiun lempuyangan (Djokdja) menuju stasiun kroya (kampung halaman/Cilacap)……

Pilihan saya… Lebih baik duduk atau berdiri pada sambungan kereta, dekat pintu masuk kereta karena kondisi sejuk, sepoi semilir angin. Daripada harus berdesak-desakkan di dalam gerbong kereta.. Bersama saya, seorang perempuan tua yang juga memanfaatkan fasilitas kereta ini sebagai alat transportasi yang kami anggap paling murah diantara transportasi umum yang lain (sebelum ada kenaikan tarif)……

Berbeda dengan saya yang naik kereta dari jogja, perempuan tua berambut panjang dan diikat ke belakang ini memakai celana warna hitam dan kaos berkerah warna biru. Tak lupa, sebagai perhiasan tangannya, dia gunakan dua karet gelang warna merah dan kuning sebagai gelang. Tak ketinggalan, sebagai dompet (tempat menaruh uang), ia gunakan selendang warna merah jambu yang diikat simpul mati bagian tengahnya. Tak hanya itu, barang bawaannya begitu banyak. Apa yang dibawa? Ya, 3 karung yang berisi jeruk peras. Dalam benak saya, ibu itu ialah seorang penjual jeruk peras di daerahnya. Ia juga membawa keranjang plastik yang tak tau digunakan untuk apa…

Lantas…
dimana kisah inspiratifnya? Tanda tanya besar tentunya kawan… Baiklah kita lanjutkan cerita ini… Selamat meneruskan membacanya……

Tentunya, yang sudah pernah naik kereta ekonomi tau, bahwa ada banyak cara untuk mengais rezeqi di dalam kereta. Ada yang berjualan, sewa bantal, charge baterai handphone, ngamen, meminta-minta, sapu gerbong, dan yang lainnya. Sayang, kareha hanya berdiri dan sesekali duduk di atas sambungan kereta, kami berdua tidak bisa memanfaatkan secara maksimal fasilitas kereta ini.

Saat perjalanan…… Ada penjual es lewat.. “Es...es...es...es teh, es kacang ijo santen, jahe anget…Ora enak, ora mbayar”, teriak sang penjual. Ternyata, perempuan ini tertarik dan membeli es kacang hijau tersebut. Hanya dengan seribu rupiah es ini bisa didapat. Ternyata, si ibu juga membawa bekal, berupa snack camilan (kerupuk). Sambil menyantap kerupuk yang dibawanya, sesekali perempuan ini menikmati manis dan dingin es itu. Karena saya pernah mencoba, jadi saya juga tau rasanya,hehehehehe……

Saat menikamti bekal, lewatlah seorang perempuan tua sebaya dan menggendong anak perempuan kecilnya di depan. Ternyata, perempuan ini seorang peminta-minta kepada setiap penumpang di kereta. Dengan ikhlasnya, tanpa pikir panjang, ia keluarkan uang receh dari dalam ikatan selendangnya. Kemudian, ia tarik perempuan tua sebaya itu, dan memberikan uang yang diambilnya tadi kepada anak perempuannya… Saya pun, memberi sedikit dari uang receh yang sengaja saya bawa dari jogja……

 
Beberapa menit kemudian, lewat lagi peminta-minta, kali ini seorang laki-laki tua menggunakan tingkat sebagai alat bantu jalan. Mohon maaf, laki-laki ini memang sudah memiliki penglihatan yang kurang, sehingga harus memakai tongkat untuk berjalan. Lewat di samping kami, perempuan tua itu kembali mengambil uang dari selendang dan memberikannya kepada laki-laki tua ini. Kali inoi selembar uang seribu rupiah yang ia keluarkan. Saya mulai kagum dan takjub kepada sang ibu……

Tak lama, kembali lewat peminta-minta di samping kami. Tak perlu saya sebutkan ciri-ciri fisik si peminta-minta tadi ya. Kurang sopan tampaknya. Apa yang dilakukan perempuan tua di sebelah saya? Tentu kawan-kawan sudah bisa menebak dan melanjutkan sendiri kisah ini. Ya, benar sekali. Lagi-lagi, ibu ini mengeluarkan uang dari selendangnya dan memberikannya kepada peminta-minta… Selalu begitu, dan mungkin seterusnya hingga ia sampai di stasiun tujuannya…

Yang saya heran, hanya peminta-minta sajalah yang dikasih uang oleh perempuan ini. Pengamen dan penyapu ruangan tak bisa mendapat rezeqi dari sang ibu. Lantas, yang saya kagum adalah keikhlasan perempuan ini untuk berbagi rezeqi kepada yang membutuhkan. Mungkin, saya dan kawan-kawan belum bisa seikhlah perempuan ini. Bahkan, mungkin ada juga yang menghindarinya………

Akhir kisah, di stasiun gombong perempuan ini duduk di atas karung berisi jeruk yang dibawanya. Ia lelah, dengan mata yang sayup-sayup, ia merebahkan kepalanya dengan posisi miring. Dengan kondisi yang jelas tidak nyaman, perempuan ini bisa beristirahat dan tidur dengan pulasnya,………

………

Saya lantas, beralih ke sambungan gerbong depan karena sebentar lagi sampai di stasiun kroya, tujuan akhir saya. Sambil bergegas berjalan dalam benak saya, “Terima kasih bu, atas apa yang kau ajarkan padaku. Terima kasih untuk inspirasi keikhlasanmu, engkau lah satu dari sekian banyak orang yang menginspirasiku”.…

Kan ku coba sebisa mungkin ikhlas seperi engkau…
Kan ku kenang engkau dalam coretan tanganku,
sebagai nasehat dalam hidupku saat ini,
dan kelak kan ku ajarkan pada kawan dan anak-anakku, insya Allah.
Terima kasih bu… Engkaulah inspirasi ku………