Dua ribu tiga belas . . .
Akhirnya datang juga. Tahun 2012 pun berlalu. Setahun
sudah perjalananku. Bisa jadi singkat, namun kadang terasa begitu lama. Bukan
masalah lama atau tidaknya perjalanan waktu di tahun 2012 ini seh. Melainkan,
apa yang sudah kita berikan untuk orang lain di sekitar kita. Hayo, apa yang
sudah kita beri? Yakinlah. Apapun itu, itu pasti hal terindah dan terbaik yang
bisa kita berikan kala itu. Tak beda denganku. Tak banyak yang aku bisa berikan.
Apalagi kalau hitungannya prestasi, hanya dalam hitungan jari tangan pun sepertinya
tak habis dipakai. Tak masalah, yang penting itulah prestasi terbaikku di tahun
2012. Bukan begitu sahabat? (Bukan, hihihihi... ^_^)
2012. Tahun yang membanggakan buatku. Mungkin, begitu
juga bagi sahabat semua. Ya. Membanggakan. Namun, aku tak mau puas, bangga
diri, dan terhenti hingga keadaan seperti ini saja. Di tahun 2013, aku harus
jadi lebih baik. Sahabat juga harus begitu ya. Itu wajib kan. Fardu ‘ain bagi
kita semua. Iya nggak?
Aku rangkum tahun 2012 ini dalam kisah, “It’s me, 2012 in number”. Refleksi akhir
tahun, sebagai bingkisan awal tulisanku tahun ini. Kisahku, selama tahun 2012,
yang baru saja berakhir. Semoga ini jadi bukti sejarah kehidupanku. Sukar
dilupakan, terlalu indah untuk tak dikenang, dan jadikan sebagai batu loncatan
mengarungi tahun 2013 ke depan. Meski tak banyak prestasi. Yang penting bikin happy. Let’s check it out . . .
10 bulan pertama tahun 2012, ku habiskan di tanah rantau.
Begitu banyak kisah yang terangkum di sana. Sudah beberapa ku tuliskan, namun
belum satu pun yang ku bagikan di blog pribadiku. Entah, aku pun tak tau
kenapa. 10 bulan yang begitu singkat, namun sarat akan pengalaman luar biasa. Pengalaman
perdana yang mampu jadi pengisi agenda harianku waktu itu.
Be a real
teacher. Di 10 bulan inilah, pertama kali aku menjadi guru di
sekolah formal, diakui secara legal, plus dibutikan dengan Surat Keputusan
Bupati. Benar-benar kebanggaan tersendiri, meski hanya sebagai guru kontrak.
Sepuluh bulan bisa mengaplikasikan apa yang aku dapat di bangku kuliah selama
hampir empat tahun lamanya. Tak hanya itu, selain sebagai guru di sekolah,
banyak sekali pengalaman yang kudapat di sana. Menjadi wali kelas, pembina
upacara, mengajar sejarah, pengajar les sore, pemain dan pelatih sepak bola, hingga
pembimbing olimpiade. Khusus yang terakhir, Alhamdulillah. Mampu mengantar
Prima Dewi –salah satu siswaku di sana– menjadi pemenang olimpiade ekonomi
tingkat kabupaten Gayo Lues. Prestasi bukan ya?
Ku awali dari 1 Januari 2012. Ada yang masih ingat, apa
yang kalian lakukan sahabatku? Kala itu, aku sedang di tanah rantau, menjalani
tugas mendidik anak bangsa, di penjuru pulau sumatera, yang bisa jadi penjuru
Indonesia juga. Program SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan,
dan Tertinggal) mengantarkanku hingga Kampung Rerebe. Kampung kecil di
Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Indonesia. Di tanggal itu, aku
sedang membimbing siswa dalam kegiatan Classmeeting
di sekolahku, SMA Negeri 1 Tripe Jaya. Tepatnya, menjadi wasit lomba sepakbola
antarkelas. Ayo, diingat-ingat, apa yang sahabat lakukan di awal tahun 2012
lalu? Kalau sudah ingat, yukk lanjut ke hari, tanggal, dan bulan berikutnya.
24 Maret, 10 Juli, dan 13 Oktober 2012. It’s show time. Inilah hari dimana aku
unjuk gigi, menyalurkan bakat, sekaligus berbagi motivasi dan inspirasi dengan
siswa-siswi SMAN 1 Rikit Gaib, SMAN 1 Tripe Jaya, dan SMAN 1 Putri Betung. 24
Maret, ada Achievement Motivation
Training, fokus dan lulus UN 2012 di SMA Negeri 1 Rikit Gaib, jadi trainer membersamai 85 siswa-siswi kelas
xii ipa dan ips. Sedangkan, pada 10 Juli 2012, aku diberi kesempatan menyampaikan
materi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara pada MOS SMA Negeri 1 Tripe Jaya,
sekaligus mengajak siswa baru larut dalam games-games ringan ala “yogha
membahana” –bukan nama yang sebenarnya–. And,
the last at October 2012, 13. Menjadi pemateri dalam Leadership Training SMAN 1 Putri Betung. Materinya, terkait
dasar-dasar kepemimpinan, untuk pengurus Rohis, Osis, dan Pramuka yang baru
terbentuk. Lumayan lah, bisa nambah pengalaman, sekaligus upgrade kemampuan diri. Alhamdulillah . . .
Eh, ada juga yang tak kalah menarik lho. 28 April 2012,
tepatnya. Inilah pertama kalinya aku manggung, bersama 3 sahabatku dalam acara
perpisahan kelas xii di sekolahku. Tampil dengan gaya seorang rapper, membawakan 3 lagu milik Bondan
Prakoso and Fade 2 Black; Ya Sudahlah, Bunga, dan Kita Selamanya. Boleh deh,
klo ada panggilan manggung berikutnya. Asal tarif pas, lancar lah, hehehe. Oh
iya, ini jadi keberanianku menyanyi untuk kali kedua di depan umum, semenjak 8
tahun yang lalu. Pertama kali aku menyanyi, waktu kelas 3 SMP, ujian praktik
mata pelajaran seni musik. Kala itu menyanyikan lagu Begadang milik bang Haji
Rhoma Irama.
Berikutnya. Ulang tahunku, tanggal 16 Juni 2012. Tak ada
perayaan apapun, tapi tetap aja my
special day. Hanya beberapa siswa yang mengucapkan selamat atas miladku
ini. Bukan karna tak mau dirayakan, namun karna kondisi saat itu sedang
sibuk-sibuknya. Ya, tepat di hari itu, aku harus membagikan buku rapor anak
didikku kelas x. Hari itu adalah hari pembagian rapor di sekolahku. Selain itu,
masih ada acara perpisahan kelas dengan memasak nasi untuk satu kelas, dan ayam
3 ekor. Cukup mengasyikan, karna bisa begitu dengan dengan anak didikku. Apalagi,
ditambah makan bersama satu kelas, makin asolole. . . Jadi inget mereka deh, huhuhuhu.
Lanjut aja yukk. Masih banyak lho..!!
20 – 24 Juni 2012. An
amazing moment, amazing experience. 5 hari aku habiskan untuk menaklukkan
Gunung Kemiri, di kecamata Putri Betung. Waaaaaw. Fenomenalo. Pertama kalinya
aku mendaki gunung lebih dari 1 hari. Biasanya berangkat sore, pagi harinya
sudah bisa menikmati sun rise dari
puncak gunung. Namun, kali ini butuh waktu 3,5 hari agar bisa menginjakkan kaki
di puncak. Gunung dengan ketinggian 3300 m/dpl ini akhirnya tertaklukan juga.
23 Juni 2012 pukul 10.40 wib tepat dimana aku dan 6 sahabatku berfoto bersama
di puncak gunung. Terbesit keinginan suatu saat harus menaklukan Rinjani,
Leuser, atau bahkan menaklukan ‘seven
summits’ in this world. (Gak papa
bermimpi kok, gratis..tis..tis..tis)
Pasca mendaki gunung, ku lanjutkan travelling ke kota dingin Takengon, di Aceh Tengah. 4 – 6 Juli 2012
aku disana. Menikmati sejuknya danau laut tawar, dengan pesona keindahan
alamnya, serta objek wisata lain di sekelilingnya. Ada Tugu Aman Dimoet, Masjid
Raya Ruhama, Hotel Renggali, Gua Loyang Koro, Air Terjun Mengaya, Pantai Ujung
Paking, hingga Gua Putri Pukes yang melegenda. Yang paling berkesan, aku
menjadi orang kedua yang silaturrahim ke rumah salah satu guru di sekolahku –Bu
Dahniar– di Takengon. Hemm, padahal aku guru baru, tapi sudah bisa berkunjung, sedang
yang lain belum. Eh, tapi, saat ini sudah banyak kok yang ke rumah beliau. Apalagi,
pada 6 November 2012 lalu beliau melangsungkan walimatul ‘ursy nya. Semoga jadi
keluarga barakah, sakinah, mawaddah, wa rahmah njeh Bu, Aamiiiiin . . .
Ketemu deh dengan Ramadhan dan Idul fitri 1433 H. Pengalaman
ketika menjalani bulan ramadhan di tanah rantau. Kali ini lebih spesial. Full 1
bulan di tanah rantau, plus lebarannya juga. Baru pertama juga lho!!! Bak lagu
dangdut ‘Bang Toyib’, 1 kali puasa dan sekali lebaran aku tak pulang,
hehehehehe. Apalagi, kala lebaran tiba. Betapa sedihnya, kala tak bisa mencium
tangan ibu dan bapakku. Hanya bisa dengar suaranya dari handphone. Tapi, tak apa, masih bersyukur bisa mendengar suara haru
dan bahagia orang tua, dan keluarga tercinta. Pengalaman yang makin membuatku
mandiri, insya Allah. Yang unik, selama full 1 bulan juga, setiap makan sahur
aku tak lepas minum susu. Hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya, dan tak
terbayang akan melakukannya. Maklum, di rumah, aku dilarang minum susu oleh ibuku.
Takut makin gemuk ini badan,hohohohoho.. ^_^
Meski ramadhan dan puasa, aku tak bisa lepas dari
travelling deh. Buktinya, 7 – 9 Agustus 2012. Menjadi hari tersendiri yang
spesial bagiku. 3 hari itu menjadi special, karna di hari inilah, pertama
kalinya aku menyaksikan langsung dengan mata kepalaku “Si Serambi Mekkah”,
Masjid Raya Baiturrahman, di kota Banda Aceh. Masjid yang ingin sekali aku
kunjungi begitu sampai di Aceh. Akhirnya kesampaian juga ke sana. Tak hanya
itu, yang tak diduga-duga, pertama kali pula aku menginjakkan kaki di titik penjuru
barat Indonesia, di titik kilometer nol Indonesia, Sabang, Pulau Weh. Baru
sekitar 55 ribu yang pernah kesana. Aku menjadi pengunjung ke-55222. Angka yang
unik, se-unik jiwa dan hatiku kala mendarat disana,^_^. Ada juga, kunjungan ke
salah satu pusat gempa dan tsunami Aceh, tahun 2004 silam. Salah satu pantai,
yang juga dijadikan objek film ‘Hafalan Sholat Delisa’, Pantai Lhok Nga, di kabupaten
Aceh Besar.
Jum’at, 28 September 2012. Pasca lebaran, ada kisah
menarik juga. Yang paling membanggakan tentunya. Ya. Di sana, aku berhasil
mempersembahkan trophi pertama bagi sekolahku, meski bukan di bidang akademik.
Bersama tim sepak bola sekolah, aku menjuarai turnamen sepak bola se-kecamatan
Tripe Jaya. Trophi perdana, sejak sekolahku didirikan tahun 2009 silam. Teringat
kala Lintang berhasil memberi trophi perdana bagi sekolahnya neh. Dalam film
Laskar Pelangi itu lho.. Tau kan? Taun nggak? Dan . . . Moment terbaik bagiku,
saat pertandingan di babak semifinal. Aku berhasil menceploskan bola ke gawang
lawan dalam adu penalti, membuat skor menjadi 3 – 1 untuk sekolahku. Berhasil membawa
sekolahku memenangi laga yang mengantarkan ke babak final. Plus, saat-saat
dimana trophi perdana itu diserahkan ke kepala sekolahku oleh ketua OSIS, di
depan keluarga besar SMA Negeri 1 Tripe Jaya. I Luph u all. Inilah yang ku
anggap sebagai prestasi terbaikku di tanah rantau. Bener nggak? Benera aja deh,
bener aja ya..
Kamis, 18 Oktober 2012. Hari yang ditunggu pun tiba. Hari
bersejarah. Sungguh, sangat bersejarah bagiku. Hari membahagiakan, sekaligus
mengharukan. Bagaimana tidak? Inilah hari terakhirku berada di sekolah
tercinta, SMA Negeri 1 Tripe Jaya. Harus berpisah dengan keluarga baruku itu
masalahnya. Luapan tangisan dan banjir air mata mengiringi upacara perpisahanku
dengan kelaurga besar sekolahku. Tak ku inginkan sebenarnya. Tapi, itu resiko
bertemu. Ada kalanya, memang harus berpisah. Ada pertemuan, ada perpisahan.
Kalau tak mau berpisah, dari awal ndak usah bertemu saja. Hanya foto dan kontak
hp yang menjadi andalan bagiku, kala sedang digelayuti kerinduan akan sekolah,
akan tanah rantauku, tanoh gayo yang takkan ku lupa. Moga kelak kita bisa
berjumpa kembali. Do’akan ya. Aamiiiiin . . .
20 Oktober 2012. Hari terakhirku di Gayo Lues. Aku harus
kembali ke kampung halaman, kembali ke pangkuan ibu bapakku. Masa tugas dan
pengabdianku telah berakhir. Say goodbye
to Rerebe, Tripe Jaya, Gayo Lues, dan Aceh. Dan 22 Oktober 2012 pukul 18.30
wib aku tiba di rumahku, my home sweet
home. Akhirnya, bisa memeluk, bercengkerama, berkeluh-kesah dengan kedua
orang tua kebanggaanku. Tak terkecuali adik, kakak, keluarga, dan sahabatku
semua yang telah 10 bulan ku tinggalkan. Maaf ya ibu, bapak, dan semuanya.
Cukup lama engkau ku tinggalkan.
Lima hari kemudian, 25 Oktober 2012, ku lanjutkan hobiku.
Kali ini, kota Gilar-gilar tujuan travelling-ku.
Kota Dawet Ayu, Banjarnegara. Mbolang sekaligus silaturrahim ke rumah
sahabat-sahabatku kala di Aceh; ada Bang Topik, Karbol Anfal, dan Mbak Menik.
Ada satu lagi Pak Ghodzilla, eh Ghozali. Tapi, ia tak di rumah, sedang keluar
kota. Meski sehari, tapi insya Allah menambah umur panjang dan rezeqi,
Aamiiiiin. (Kan silaturrahim, hehehehehe . . .)
7 November 2012. Memang dasar aku yang suka travelling. Maka kegiatanku tak
jauh-jauh dari itu. Kali ini Djokdja kota kenangan yang aku tuju. Dan Goa
Pindul sasaranku. Bersama 18 orang sahabatku, kami semua mencoba wahana baru cavetubbing. Wisata sekaligus telusur
goa dengan menaiki ban dalam mobil yang digembungkan. Mengasyikkan, tapi agak
takut juga. Coz belum bisa renang seh. Tapi, tetep terlewati juga. Ada yang
baru juga, adalah makanan favoritku, mie ayam. Kalau biasanya makan mie ayam,
di sana ada mie paha ayam. Gak jauh berbeda seh, cuman ayamnya yang utuh satu
paha. Alamat deh, jadinya mie paha ayam . . . ^_^
Travelling berikutnya,
tanggal 25 November 2012. Ajakan dari mbak angkatanku waktu masih kuliah –Mbak
Tanti– ke Magelang, menikmati dinginnya Air Terjun Grenjengan Kembar.
Alhamdulillah, seharian penuh bisa berkenalan dengan sahabat Ono-ono wae.
Sahabat baru yang aku punya. Mengasyikkan sekali. Meski baru kenal, mereka tak
canggung mengajakku enjoy dan santai bersama. Apalagi, aku tak tau kalau ada surprise buat Mbak Tanti. Makasih ya
mbak, sudah diajak jalan-jalan. Apalagi wisata dengan objek favoritku, air
terjun. Kapan-kapan deh, aku ajak jalan-jalan. Kapan-kapan yah? hehe..
Masuk bulan terakhir tahun 2012. 9 Desember 2012. Sambil
menunggu waktu PPG –Pendidikan Profesi Guru– Alhamdulillah ada tawaran kerja
dari BimBel Gama Global. Mungkin sudah ditakdirkan untuk berpetualang, kali ini
aku menyambangi kota Serpong, Tangerang Selatan. Ternyata, kerjanya kerja rodi,
hihihihi. Bukan kerja rodi yang sebenarnya lho. Tapi, karna memang kerjanya
berangkat subuh, pulang sudah malam, itu setiap hari ya. Kerja rodi gak tuh?
Tapi asyik kok. Soalnya, jalan-jalan terus kerjanya, pindah-pindah sekolah.
Dari Tangerang, Pandeglang, Serang, Cilegon hingga Anyer. Mulai dari MAN Parung
Panjang – MAN Klagiran – SMAN 28 Tangerang – SMAN 17 Tangerang – MAN Pandeglang
– SMAN 1 Tirtayasa – SMAN 1 Cilegon – SMAN 1 Ciruas – SMAN 4 Tangerang – SMAN 1
Kibin – SMAN 1 Pandeglang – SMAN 1 Anyer – SMAN 1 Bojonegara – MAN Balaraja.
Alhamdulillah, bisa berbagi inspirasi dan motivasi untuk siswa-siswi kelas xii,
agar lebih siap menghadapi UN 2013. Ganbatte Kudasai. Cemunguuuuuudhhh. . .
Sebagai sajian penutup adalah tanggal 30 – 31 Desember
2012. Tanggal 30 Desember ku habiskan seharian bersama sahabat lama, sahabat
masa SMA di Pulau Nusakambangan, Cilacap. Kota kelahiranku. Setelah 23 tahun,
akhirnya bisa kesana juga. Sekarang sudah bisa dicap “Orang Cilacap Aseli”,
karna sudah ke Nusakambangan. Pesona dan daya tarik pemandangan Lapas (Lembaga
Pemasyakaratan) Nusakambangan dan eksotisnya Pantai Sodong menjadi kenikmatan
tersendiri kala berkunjung ke sana. Eh, gak sembarang orang bisa berkunjung ke
sana lho..!!! mau? Boleh deh. Tapi atur waktu yang tepat dulu ya. gak bisa
setiap hari juga soalnya. Harus buat plan yang matang. Terus.. Capcuzz dech..
Finally,
December 2012, 31. Ku habiskan siang hingga senja di Pemancingan daerah
Buntu, Cilacap bersama 4 sahabatku. Memancing ikan patin, guna dibakar malam
harinya. Dari 5 orang berhasil menggondol 7,3 kg ikan patin dan 1 kg ikan
gurameh. Mancing mania . . . Mantap!!! Malam harinya tinggal dibakar dan
disantap rame-rame deh, sambil nunggu malam terakhir di tahun 2012 habis dan
berganti tahun 2013. Happy New Year . . . !!!
Alhamdulillah. Itulah catatanku selama tahun 2012.
Kebanyakan travelling kayaknya yah? hehehehe.
Prestasinya dikira-kira sendiri yang mana dan bagian mana ya? Aku juga bingung
soalnya yang mana. Moga ada lah prestasinya di tahun 2012 lalu. Gak papa lah ya,
yang penting asyeeeeeeeeeeeeeeeek. Betuuuuuul??? ^_^
Sahabat? Mana catatan perjalananmu selama tahun 2012? Jangan
lupa diabadikan lewat tulisan ya. Biar ndak lupa, keinget terus deh pokoknya.
Ayo-ayo, segera ditulis, hehehehehe . . .
And . . .
for the end . . .
It’s me, Prayogo
Setiawan, with 2012 in number.
See u as soon as possible I can. Thanq’s ya..