Saksikan Aku Seorang Muslim

Menjadi muslim adalah menjadi kain putih.
Lalu Allah mencelupnya menjadi warna ketegasan, kesejukan, keceriaan, dan cinta; rahmat bagi semesta alam.
Aku jadi rindu pada pelangi itu, pelangi yang memancarkan celupan warna Ilahi.
Telah tiba saatnya, derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang muslim.

Dan saksikan, bahwa aku seorang muslim.

-Salim A. Fillah-



Ikhwah fillah yang dimuliakan Alloh SwT..

Inilah kali pertama, saya meluncurkan entri tentang koleksi buku perpustakaan pribadi kecil saya.. Sebuah karya ringan nan menyentuh dari Ustadz Salim A. Filah, yang fenomenal di Jogja, di Indonesia, bahkan telah mendunia..

Ya.. Ini menjadi salah satu koleksi buku pribadi saya. Dan seharusnya, juga menjadi salah satu koleksi buku sahabat-sahabat semua yang mengaku dirinya seorang muslim.. Ketika kita telah diledek dengan sinetron "Sampeyan Muslim?", maka hal berikutnya, adalah menjawab tantangan sinetron ini, dan dengan lantang mengatakan, "Saksikan, Aku Seorang Muslim". Tentunya, tidak hanya lantas berhenti di ucapan bibir belaka. Namun, menjadi seorang muslim tercermin dari perkataan, serta tingkah laku dalam kehidupan dunianya..

Mari, sahabat-ku semua..
Jadikan buku ini sebagai salah satu koleksi wajib bagi siapa saja yang mengaku dirinya muslim...


Berikut saya kutipkan beberapa pendapat tokoh tentang buku beliau (http://proumedia.blogspot.com/2008/06/saksikan-aku-seorang-muslim.html):

“...Kau belum tahu yang aku mau. Dan kau tak tahu apa yang Allah mau. Sedang aku melakukan yang Ia mau. The show must go on! Baca buku ini agar kau tahu yang Allah mau!” (Alm. Yoyoh Yusroh, Ibu dari 13 putra, Anggota DPR RI).

“Ini buku yanbg mencerdaskan dan mencerahkan. Ditulis dengan bahasa yang halus dan indah. Selain mengajak mencintai Islam, buku ini mengajak pembacanya menjadi muslim sejati yang cerdas.” (Habiburrahman El Shirazy, Penulis Novel ‘Ayat-Ayat Cinta’).

“ Seorang muslim tak boleh malu menunjukkan identitasnya walau terpaksa harus berhadapan dengan tuduhan ‘teroris’, atau lebih buruk dari pada itu. Buku ini membawa anda lebih PeDe sebagai Muslim.” (Fauzan Al-Anshari, Ketua Dept. Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia).

“Renungan-renungan ringan tapi nampol. Setiap kali membaca, kita bakal ngedapetin warna baru dari halaman demi halamannya. Yang jelas, buku ini memberikan kita semangat “Gw Bangga jadi Muslim!” yang jelas gak ketulungan: karena kita muslim, maka kita bisa meraih prestasi apa saja!” (Shofwan Al Banna, Mahasiswa Berprestasi Utama Nasional 2006)

“.....Meski belum sempurna, tapi buku ini cukup lumayan untuk menyegarkan komitmen kemusliman kita di tengah berbagai krisis yang telah mendera, termasuk krisis identitas....” (M. Ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia)

“....Sungguh, buku ini sarat aka perenungan yang kontributif bagi satiap langkah kehidupan. Selamat menikmati.” (Cahyadi Takariawan, Penulis buku ‘Yang Tegar Di Jalan Dakwah’ Ketua Wilda DPP PKS).